Waktu itu suasananya seperti di kampungku deket sekolahan SD tempatku sekolah dulu suasana di sekitar sepertinya mau membangun sebuah gedung yang besar atau akan membuat pasar atau bangunan apa tp sangat besar, karena banyak yg kerja di sana sedang membuat pondasi sebuah bangunan yang luas sekali di deket sebuah permukiman penduduk, karena di kampung jadi pemukimanya tidak terlalu padat.
Aku melihat 5 orang temanku sedang menggali sebuah pondasi 5 orang itu laki-laki semua dan aku hanya mengenalnya 2 orang, yah oOm Dod dan Mas Eko, ketia aku melihatnya ingin sekali aku membantu merek akhirnya aku ambil sebuah linggis dan membantu menggali tanah. Baru dalam galian pertama aku melihat ada kepala manusia, aku gali lagi dan gali lagi ternyata orang itu bangun dan membentangkan tangannya, menguap dan seperti orang bangun tidur mengucek-ngucek kedua matanya, orang itu kakek kakek, rambutnya sedikit gondrong, dan bagian atasnya agak botak dan sudah beruban lebat, pakai baju hitam dan juga celana pendek warna hitam.
Orang itu hanya berkata “iki po wis wektune” kemudia mas Eko melihat orang itu pingsan, kemudian Om Dod sepertinya kaget, dan shok dan kemudian Om Dod pun juga pingsan, kemudian ibu datang dari elakang dan diem di sampingku sambil ngomong “ini memang sudah waktunya” entah apa maksudnya kemudian kakek-kakek itu menasehatiku tp entanh aku lepa, karena ketika aku bangun aku inget mimpi itu semua tp yg lupa malah pesen dr kake tersebut.
Waktu ada Om Dod dan Mas Eko langsung di gotong beberapa orang. Dan terbangung.
Mimpi melihat orang bertapa & Patung Liberti duduk di sampinku. (masih di malam yang sama)
Waktu itu suasananya seperti di depan rumahku di sebuah kebun bambu (kebun itu sekarang sudah tidak ada). Aku baru saja datng entah dari mana, ke kebun itu di depan aku melihat ada dua orang sedang bertapa, kakek-kakek berambut panjang dan memakai pakaian sebra putih bersila kemudian aku melihat agak masuk ke kebun bambu itu ada beberapa orang yang bertapa di sebuah kumpulan pohon-pohon bambu, sebelah kanan, sebelah kiri, depan agak ke belakang aku melihat ada perempuanya sama memkai pakaian serba putih dan suda berumur mungkin nenek-nenek, mataku oba mengarah atas di sana juga ada di pohon-pohon bambu itu seperti susuhan manuk atau rumah burung yang besar mereka di sana di rumah-rumah burung dengn ukuran besar itu bertapa juga dan jumlahnya lumayan banyak.
Aku tak berfikir apa-apa dan tak memberi komen apa-apa aku kemudian duduk di depan kebun itu menghadap ke timur di samping kiriku temanku, di samping kananku ada perempuan yangsedang dudu di kursi roda perempuan itu sepertinya aku pernah melihat, yah perempuan itu patung Liberti yang pernah aku lihat di tv dia dengan ukuran kecil dudk terkulai di kursi roda saku melihatnya dari sisi samping sebelah kanan karena dia juga sama-sam menghadap ke timur. Di belakangnya berdiri seorang laki-laki yang sangat tinggi hingga aku tak bisa melihat nya, bukan karena tingginya mungkin sm mimpi aku tak di ijinkan untuk melihat wajah laki-laki itu.
Aku hanya diem dan tetap dudu, tak lama aku menerima sebuah panggilang masuk di han phoneku yang tidak ada no nya dan tak ada nama penelfon hanya bertuliskan “panggilan masuk” aku mengangkatnya dan tidak ada suara di sana, aku “halooo..halooo…” tidak ada suara lagi di sana aku kembali “halooo..halooo..” si penelfon tetap tak menjawab. Kemudian aku di bangunin sm masku dan ternyata ketika aku tidur aku “haloo..halooo…” sediri sambil tidur.. xixixiiii